







Pertanyaan ini sempat muncul pada banyak orang, termasuk saya sendiri. Anak-anak TK memang masih sangat kecil. Lalu apakah mereka mampu mengerti tentang peranan apa yang dilakukannya di Kidzania? Jelas sekali di stand dokter gigi, ketika petugas menjelaskan yang dilakukan oleh dokter gigi, banyak anak malahan melihat kesana kemari dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan. Ketika diberikan penjelasan mengenai tugas pemadam kebakaran, anak-anak TK tidak konsentrasi, memperhatikan dengan penuh. Ketika diajari mempersiapkan burger, malahan dikiranya rotinya untuk langsung dimakan. Begitu pula di stand pekerja setasiun pengisian bahan bakar dan di gerai telkomsel. Yah, anak yang masih terlalu kecil belum mampu berkonsentrasi!
Sebaliknya kita ingat di kampung dulu memang tidak ada Kidzania. Tetapi bukankah kita juga dulu dagang-dagangan, memakai uang dari kertas atau daun-daunan. Kita juga bisa jadi tentara, lalu main perang-perangan. Bukankah kita juga sering bermain peran sebagai polisi dan penjahat, sebagai petugas penagih utang, atau jadi imam yang mempersembahkan misa, lalu teman-teman lainnya jadi putra altarnya atau umatnya. Kita telah menciptakan permainan peran sendiri yang murah dan mudah dilakukan karena tidak menuntut persyaratan yang bermacam-macam.
Permainan-permainan itu ternyata berpengaruh kepada hidup anak di kemudian hari. Ada yang ingin menjadi pedagang, polisi, tentara, pegawai bank, menjadi pastor atau pendeta atau bahkan menjadi raja. Gara-gara main-main, akhirnya jadi sungguh-sungguh. Itulah juga fungsi Kidzania. Biarlah anak mencoba bermain di sana. Biarlah mereka merasakan peran apa yang rasanya paling menarik dan paling membanggakan, walaupun kadang-kadang belum mengerti sepenuhnya. Kita dapat melihat bagaimana bersungguh-sungguhnya anak-anak itu berperan sebagai dokter gigi, sebagai pemadam kebakaran dan sebagai pembuat burger yang kemudian menyelesaikan burgernya. Ketika kita menanyai tentang apa yang dilakukan, mereka menjelaskan dan merasa bangga karena bisa memadamkan kebakaran. Mereka juga sangat bangga melihat foto-foto mereka dalam seragam petugas telkomsel, photographer, pembuat pitza. Jangan lupa mereka mempunyai daya khayal yang sangat tinggi. Khayalan ini yang akan memotivasi mereka untuk membentuk dan kemudian berusaha menggapai cita-citanya.